JIKA MEREKA TIDAK TERPILIH #jokowi_amin #prabowo_sandi



Jika Pak Jokowi dan Mbah Amin tidak terpilih, mereka akan kembali menjadi pengusaha dan kyai.

Jokowi kembali ke Solo dengan bisnisnya yang bisa membuatnya hidup sangat layak, bercengkerama dengan Bu Iriana, Gibran, Ayang, Kaesang, Selvi dan Bobi. Bermain gobagsodor dengan Ethes dan Sedah. Tetap indah dan bahagia.

Mbah Amin kembali menjadi penasehat para ulama, bahagia menjaga akhlak negeri ini dengan pengajian-pengajiannya. Bahagia bersama istri, anak dan cucu-cucunya. Murid ngajinya tetap berjuta seluruh nusantara, dihormati dan dihikmati.

Jika Pak Prabowo dan Mas Sandi tak terpilih, mereka pun memiliki kehidupan yang indah dan bahagia.

Pak Prabowo, semoga bisa rujuk dengan dengan mbak Titiek, berkumpul bahagia dengan keluarganya. Pergi kesana-kemari mendukung prestasi putranya. Melanjutkan hobi berkuda dan bertani dengan orang-orang sekitar rumahnya.

Mas Sandi juga tetap dengan kehidupannya yang bahagia. Bersama istri cantiknya, anak-anaknya, meneruskan bisnisnya dan dia tetap menjadi pengusaha muslim yang membawa manfaat banyak untuk negeri ini.

Lha aku, kamu, mereka?
Kadang sahabatmu dari kecilmu pun sudah kamu blocked, kamu ajak berantem hanya karena pilihannya berbeda.

Jangan-jangan kamu sudah malu datang ke reauni karena setiap reuni sebelumnya kamu rajin mendalilkan ayat-ayatmu hanya untuk mendukung satu paslon dukunganmu dan sudah kamu kafirkan temenmu.

Jangan-jangan kamu tak berani lagi menyapa sahabatmu karena sudah terbiasa memanggilnya cebong, kampret, iq sekolam, dll.

Jangan-jangan saat kamu buth pekerjaan, butuh bantuan, temanmu tak lagi ingat padamu karena saling olok pasukan nasbung, dsb.

Jangan-jangan perseteruan kalian tak pernah usai hingga salah satu dari kalian meninggal karena perbedaan pilihan 5 tahun lalu menjadi dendam 5 tahun kedepan dan kedepannya terus.

Jangan-jangan hidupmu yang penuh dendam karena bukan kefanatikan pilihan yang entah dalilnya kamu ambil dari ayat mana sesukamu hanya untuk memenuhi nafsumu sendiri.

Jangan-jangan kamu akan membesarkan anak-anakmu menjadi generasi hoax, generasi pencela, generasi pengumpat karena dari kecil sering mendengarmu berapi-api menyebut orang lain kampret, cebong, dungu, penipu, bodoh, dll.

Pak Jokowi, Mbah Amin, Pak Prabowo dan Mas Sandi melanjutkan hidupnya dengan bhakti mereka, dan hidup bahagia.

Aku, kamu, mereka ???
Hidup merugi setelah sekian lama hanya sering mencari kekurangan para bapak yang hebat-hebat itu, menghinakan mereka, padahal mengenal mereka pun tidak. Semua berdasarkan asumsimu, kata-katanya yang dipercayai sebagai kitab suci.

Astaghfirullah. Masih mau melanjutkan semua kekonyolan yang kamu yakini itu kebenaran versimu?

Jika mereka tak terpilih mereka tetap bahagia.

Kamu? tetap nelangsa dengan kebencianmu.

Sahabat, maafkan aku yang sudah melakukan semua ini terhadapmu. Guru, maafkan kami yang sudah terbuai dengan situasi saat ini, hingga lupa bertatakrama terhadapmu. Keluargaku tercinta, maafkan aku, yang gara-gara-gara semua ini sampai memutuskan silaturohmi dengan mu.

Aku ingin semua seperti dulu lagi, dimana aku dengan sahabatku saling duduk bersama bercengkerama dengan penuh kehangatan tanpa batas. Aku ingin seperti dulu lagi, dimana aku dengan guru-guruku bisa mengaji dan belajar dengan penuh hidmat. Aku ingin seperti dulu lagi, dimana aku dan keluargaku ngumpul bersama dan bersilaturohmi penuh rasa kebahagiaan.

Ya Allah, bersihkan hati dan jiwa kami dari rasa iri, dengki dan kesombongan, persatukan kami dalam kebersamaan yg penuh keharmonisan dan kebahagiaan, amin.

Oleh: Ust. Yusuf Mansur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Bulan

RENUNGAN KEMARIN SENJA

MANTAN CLEANING SERVICE DIGAJI 100 JUTA PER BULAN | Kisah Inspiratif